Securitynews.co.id, PALEMBANG- Program Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) dengan 13 pasar dimana 9 diantaranya dilakukan oleh BRI bertujuan mendorong perekonomian menjadi efisien dengan menghadirkan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah aman, dan andal untuk masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo mengatakan, launching digitalisasi pasar traditional yang diinisiasi oleh BRI dan PD Pasar Palembang jaya bertempat di pasar gubah, dan digitalisasi pasar traditional ini sangat penting karena ini memperkenalkan digitalisasi kepada para pedagang pasar untuk kemudian menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sebagai kanal pembayaran dan kami dari BRI sebagai otoritas pembayaran sangan mendukung inisiatif dari BRI khususnya BRI Wilayah palembang dan PD pasar palembang jaya yang telah menghadirkan QRIS di pasar traditional ini,” katanya dipasar gubah Kamis, (18/11/2021).
Dijelaskan Hari, Kami dari Bank Indonesia otoritas sistem pembayaran sangat mendukung inisiatif dari BRI khususnya wilayah Palembang dan PD Pasar Palembang Jaya yang telah menghadirkan QRIS di pasar tradisional ini. Pihaknya menyebutkan seperti yang diketahui bahwa digitalisasi tidak lagi di depan mata tetapi kita sudah ada di dalamnya sehingga sebaiknya mendukung, penetrasi dan edukasi masyarakat untuk menggunakan digitalisasi.
QRIS ini memberikan kemudahan dan manfaat-manfaat yang didapat masyarakat baik sebagai konsumen maupun masyarakat pedagang sebagai merchant. Alhamdulillah Sumsel sudah ada kurang lebih 325 ribu merchant yang menggunakan QRIS menempati posisi ke 10 se-Indonesia dan kedua terbesar untuk wilayah Sumatera dengan 95% UMKM.
Jadi kita integrasikan digitalisasi, pengembangan UMKM dan beberapa ekosistem sudah dikerjakan bersinergi dengan BRI, PD Pasar dan stakeholders lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain merambah untuk perdagangan seperti ini juga ekosistem keagamaan seperti rumah ibadah kita beri QRIS, pendidikan, pariwisata, parking, retribusi transaksi pemerintah harapannya kalu ini digunakan meluas akan meningkatkan efisiensi di dalam pengelolaan keuangan dalam konteks makro,” bebernya.
Dalam hal ini Regional CEO BRI Palembang Anto Aryanto menyatakan, BRI sudah mencanangkan BRI Kembali ke Rumah dimana rumah BRI yang dimaksud adalah pasar dan desa-desa. Selain QRIS pihaknya mempunyai banyak program yang bisa dilakukan bekerja sama dengan pasar. Pembayaran iuran yang ada di pasar juga sama melakukan platform digital juga ini menjadi bagian atau journey kita ke depannya.
Anto menambahkan, selain untuk gerakan nasional non tunai pihaknya juga sedang melakukan inklusi keuangan dimana semua keuangan bertransaksi, membangun ekosistem pasar, ekosistem desa yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga masyarakat bisa disentuh oleh perbankan.
“Sebanyak 93 juta orang belum tersentuh bank sama sekali dan ini kita cegah jangan sampai mereka larinya ke rentenir dan sebagainya. Ternyata ketika kita cari tahu kenpa rupanya yang menjadi kendala mereka adalah kesulitan akses. Nah melalui program-program QRIS dan semacamnya kita juga membuka diri mempermudah akses ke perbankan sehingga mereka bisa bertransaksi lewat kita,” tegasnya.
Pihaknya saat ini sedang melaksanakan program penyuluh digital dimana pekerja BRI yang disebut insan brilliant BRI sekarang bertindak sebagai penyuluh digital yang bertugas mengakuisisi sebanyak-banyaknya nasabah, mengajari masyarakat melakukan transaksi digital, mendorong masyarakat melakukan transaksi digital sebanyak-banyaknya apapun kegiatannya dan mengajarkan masyarakat cara bertransaksi digital yang aman. Diketahui BRI tahun 2021 ini sudah melayani 85% UMKM dan digitalisasinya sudah hampir 75% dari yang ditargetkan hingga 100%,” tutupnya.
Di kesempatan yang sama Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal SPd MM mengungkapkan, untuk tahap pertama pihaknya menargetkan 13 pasar dari 20 pasar dimana 9 pasar sudah dikerjakan oleh Bank BRI dan ia berharap akhir tahun ini semuanya sudah bisa tercover. Pasar yang sudah mulai berjalan di antaranya pasar tangga buntung, pasar padang selasa dan sebagainya,” katanya.
Apalagi tadi kita lihat cara penggunaannya dengan hitungan detik bukan lagi menit, hitungan detik sudah langsung masuk pasti para pedagang senang. Dengan adanya ini kita praktek di lapangan tadi masyarakat terutama pedagang yakin dan mau melaksanakan itu,” pungkasnya.
Laporan : Wiwin
Posting : Imam Ghazali