Aneh, Lurah 8 Ilir Tolak Keluarga Terdakwa Narkoba Urus Surat Miskin

Securitynews.co.id, PALEMBANG − Diduga tidak mengeluarkan surat miskin untuk keperluan perkara narkoba atas nama terdakwa Dafri Nugroho (40) warga Sukorejo Lr.Anggrek Rt.33 Rw.02 Kelurahan 8 Ilir Ilir Kecamatan Timur III Palembang, Penasihat Hukum terdakwa mempertanyakan kinerja Kelurahan 8 Ilir Palembang. Karena telah mempersulit warganya hendak mengurus surat miskin.

A Rizal SH selaku Penasihat Hukum terdakwa yang ditunjuk oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang Klas IA Khusus, untuk mendampingi selama terdakwa menjalani dalam proses persidangan, untuk segera mempersiapkan keperluan terdakwa seperti Surat Miskin, Kartu Keluarga, dan lain-lain.

“Memang benar, kemarin isteri terdakwa sempat menangis dan pingsan lantaran Lurah 8 Ilir tidak mau mengeluarkan surat miskin, padahal sudah ada surat pengantar dari Ketua RT setempat, yang diberikan kepada Lurah namun sepertinya Lurah tersebut, tidak memberikan surat miskin. Ini sudah jelas bahwa Lurah tersebut telah mempersulit warganya demi mengurus kelancaran proses terdakwa dalam menjalani persidangan,” tegas Rizal.

Secara terpisah Hendry Lurah 9 Ilir menepis bahwa dirinya tidak memberikan surat miskin, dan untuk mempersulit warganya namun dirinya hanya tidak suka kalau warganya terperangkap dalam tindak pidana narkoba. “Minta dengan siapa dia kemarin (surat miskin) Kalau dengan aku tidak ada masalah, kalau dia itu (terdakwa Dafri Nugroho) penduduk kami, tetap kami urusi tapi saya takut kalau keluarganya tidak menghadap saya, mungkin oleh pegawai di luar ditolak. Tapi kalau dia bukan penduduk kami, kami tidak bisa”, aku Hendry selaku Lurah 8 Ilir ketika diwawancarai Securitynews.co.id, Rabu (13/05/2020).

Disoal mengenai kasus narkoba ini apakah benar Lurah 8 Ilir tidak mau memberikan surat miskin, Hendry mengatakan, memang kalau untuk kasus narkoba dia berusaha untuk memberikan pelajaran buat warganya agar tidak terperangkap dalam lingkaran narkoba.
“Kita ini sekarang sedang berusaha mencegah dan memerangi narkoba, sudah beberapa kali di sini mengadakan penyuluhan bahkan datang Kepala BNN Sumsel, saya kasihan dengan masyarakat kita ini, sudah tahu dia ini orang susah, lalu ditangkap oleh polisi dan saya pinginnya warga saya ini sadar. Jangan melakukan pekerjaan yang tidak benar, yah mungkin ada saya menolak dia, namun maksud saya untuk menyadarkan dia jangan sampai terulang lagi. Tapi kalau masalah berantem, ribut itu tidak ada masalah,” imbuhnya.

Hendry menambahkan, kalau bisa pelaku ini sadar anggaplah penolakan ini untuk menyadarkan dia, karena kasihan dia makan besok aja lagi susah, tapi kalau dia butuh benar surat miskin ini, yah sudah namanya juga warga. “Intinya kami itu sayang sama dia, kalau bisa kita bersama-sama memerangi narkoba, yah mungkin kedua kali dia datang kita teken suratnya,” pungkasnya.

Laporan : Syarif
Editor/Posting : Imam Ghazali