Securitynews.co.id, SEKAYU- Akibat minyak dalam pipa milik PT. Pertagas yang berada di Jalur Tempino-Plaju di Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi dekat SMA Negeri 1 Desa Babat Banyuasin Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatra Selatan dibobol pencuri, menjadikan minyak mentah pun mengalir tanpa arah hingga mencemari anak sungai desa setempat.
Kerugian akibat pencurian tersebut sebagaimana yang dilaporkan ke Kepolisian Sektor Babat supat mencapai kurang lebih Rp 400.000.000 (empat ratus juta rupiah).
Aksi pencurian diduga terjadi Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB, Kamis (30/10/’25).
Humas PT. Pertagas Jalur Tempino – Plaju di Desa Babat Banyuasin Divisi Pelembang Maulana Rizky, yang bertugas merawat pipa Pertamina di jalur tersebut melalui petugas lapangan yang tak mau disebut namanya mengatakan, perusakan yang menyebabkan pipa mengalami kebocoran terjadi sekitar SMA Negeri 1 Babat Supat. “Memang penyebab bocornya disebabkan ada pelaku pencurian minyak. Sekarang pihak kepolisian sedang menyelidiki,” ungkap petugas Evakuasi PT. Pertagas tersebut saat dikonfirmasi awak Media Securitynews.co.id, Jumat 31 Oktober 2025.
Ditambahkan dampak dari kebocoran pipa yang berada di bawah tanah sedalam 2 meter tersebut, menyebabkan anak aliran sungai menjadi tercemar minyak mentah. Kebocoran diketahui pukul 19.00 WIB kemarin.
Terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat Pertagas Divisi Palembang wilayah Sumbagsel membenarkan telah terjadi pencurian minyak mentah dengan cara membobol pipa minyak milik PT Pertagas di jalur Palembang.
“Sekarang PT. Pertagas sedang menambal kebocoran pipa dan menutup galian pipa tersebut. Siapa pelakunya, polisi masih menyelidiki dan diserahkan semua kepada Kepolisian Babat Supat,’’ tegas Humas PT Pertagas Maulana Risky.
Pantauan media di lapangan, akibat bocornya minyak tersebut, sepanjang aliran Sungai dipenuhi minyak mentah, akibatnya warga terkena dampak Limbah B3, dan tidak bisa menggunakan air sungai karena dicemari minyak dan baunya sangat busuk. Selama ini air sungai tersebut sangat dibutuhkan warga saat musim kemarau.
Pertagas harus secepat mungkin untuk memperbaiki maupun menghilangkan aliran minyak mentah yang sudah menggenangi atau mencemari anak sungai agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dan merugikan warga setempat. “Sebelum berdampak negatif bagi warga, kita berharap pihak Pertagas segera melakukan perbaikan dan pembersihan atas limbah minyak tersebut,” harap warga.
Laporan : Riduwan
Posting : Imam Gazali













