Securitynews.co.id, PALEMBANG – Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menaruh perhatian lebih kepada pekerja jasa panti pijat urut Tuna Netra (Pertuni) yang beroperasi di Jalan Seduduk Putih Kelurahan 8 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) 3 Palembang. Terlebih pekerja jasa tuna netra ini hanya mengandalkan keahlian urutnya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun, sejak diserang Covid-19 sepi pengunjung, Kamis, (24/07/2020).
“Pemerintah Kota Palembang akan mempromosikan tempat tersebut agar bisa ramai kembali. Dalam hal ini tentunya tidak lupa akan selalu menegakkan protokol kesehatan di tempat ini,” katanya.
Fitri yang sengaja menyempatkan diri berkunjung di tengah kesibukan tugasnya sebagai Wakil Walikota, hanya ingin melihat langsung keluhan puluhan pekerja jasa ini di tengah Pandemi Covid-19.
“Saya ingin secara langsung memberikan bantuan sedikit sembako kepada mereka yang tinggalnya di sekitar panti ini. Berdasarkan informasi yang saya terima, saat ini semakin lama semakin sedikit orang yang bisa berbagi untuk membantu saudara kita di tengah kesulitan saat ini,” ungkapnya.
Sepinya, pengunjung ini juga kurangnya tempat yang resfentatif, lantaran tempat yang lama pekerja jasa urut ini, harus bergeser dari tempat sebelumnya yang memiliki tempat yang luas dan sangat mudah untuk dikunjungi, kini tempat mereka digantikan dengan bangunan pasar modern pasar ikan.
“Maka dari itu mereka menyampaikan agar Pemkot bisa membantu promosikan jasa urut mereka. Tentunya disaat kondisi seperti ini, saya mengatakan kepada ketua DPD Pertuni untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah diterapkan Pemerintah,” tegasnya.
Di tempat yang sama Ketua DPD Pertuni Sumsel Agus Falsa berharap sekali peran Pemerintah untuk selalu memberikan bantuan kepada meraka.
“Ya alhamdulilah dari Pemkot sendiri akan melakukan bantuan untuk mempromosikan kembali jasa urut tuna netra, dimana saat kondisi pandemi sangat sulit sekali untuk mendapatkan pasien yang hendak menggunakan jasa urut kami. Ada 5 orang yang datang saja sudah alhamdulilah sekarang dalam satu hari, bahkan di hari-hari lain bisa sepi tidak ada satupun yang datang,” tutupnya.
Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali