Securitynews.co.id, MUBA- Pekan awal hingga medio Juni 2020 menjadi hari ‘peradaban baru’. New normal life, bagi semua warga Indonesia. Wabah Covid-19 menjadi pemicunya. Perjalanan mengatasinya juga gigih dan terus estafet. Dari perang melawan serbuan virus pandemik, mencegah, damai, sampai keputusan hidup berdampingan dengan Covid-19.
Dalam hidup normal baru ini semua orang terikat dengan aturan dan disiplin. Jaga jarak, pakai masker, dan tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat. Akhirnya tak hanya normal baru yang melingkupi perjalanan manusia di 2020 ini. Demi terjaga dari penularan virus ini warga dunia juga harus mejalani norma kehidupan yang baru.
Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu (RSUD Sekayu), salah satu rumah sakit milik Pemkab Musi Banyuasin, juga secara maraton melakukan penanganan Covid-19 bagi masyarakat dan pasien. Namanya camping outdoor di RSUD Sekayu. Ini klinik luar ruangan yang didesain untuk terapi pasien.
“Keberadaan klinik outdoor yang desainnya mirip areal outbond ini persiapan tatanan baru (New Normal) dan demi areal penyembuhan Pasien Covid-19. Kegiatannya, berupa isolasi outdoor. Ini bagian dari terapi holistik Covid-19. Ketika pasien Covid harus dikarantina atau diisolasi selama minimal 2 minggu pasti bosan. Kita jaga mereka agar tak dilanda kebosanan dan depresi dengan klinik outdour,” ungkap Bupati Musi Banyuasin Dr.H. Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA Selasa, (16/6/2020).
Sementara itu Direktur RSUD Sekayu dokter Makson Parulian Purba, MARS menjelaskan bahwa terapi dengan suasana alam ini punya program Camp Covid. Ada olah raga sore hari, kegiatan api unggun untuk merefleksi diri selama sebelum terkena Covid, pentas oleh pasien. Muaranya, membangun kepercayaan diri melalui dinamika out bound agar kuat menghadapi stigma di masyarakat pascaisolasi.
Semua lini di RSUD Sekayu terlibat. Selain fasilitas medis, klinik lapangan Covid dengan fasilitas medis, fasilitas out bound. Tenaga medis dan Pasien Covid serta instruktur dari pegawai rumah sakit.
Saat ini menurut Makson bila pasien happy tidak tertekan atau depresi imunitas pasien akan meningkat. Antibodi akan diproduksi lebih banyak. Sehingga bisa mengikat dan menetralkan virus. Fasilitas ini bisa menampung 8 pasien.
Ini Outbond Covid RSUD Sekayu
Dimulai dari siang hari. Setelah pasien check in pukul 14.00 Wib, petugas medis langsung mengajak pengenalan tenda dan persiapan kebutuhan di tenda. Tentu saja ada sesi foto dokumentasi untuk pendataan dan pemantaun pasien. Di sini pasien menjalani terapi santai, berbincang banyak hal terutama hobi dan perhatian dan kesukaan.
Hingga masuk pukul 16.00-17.00 Wib, saatnya olah raga sore bebas. Diteruskan jalan santai. Yakni mulai 17.00-18.00 Wib visit ke enabling garden. Ini bagian dari psycoterapi supportif.
Usai maghrib adalah waktu istirahat mulai 18.00 s.d 19.00 Wib. Nah tibalah acara api unggun pada 19.00-21.00 Wib. Pada sesi ini dilakukan refleksi diri yang merupakan bagian dari psycho terapi. Usai api unggun, dilakukan cek kesehatan pada 21.00-22.00 Wib.
Jelang dinihari pasien menjalani camp. Pukul 22.00 hingga 04.30 camping di tenda.
Pukul 04.30-7.00 Wib sholat subuh lalu mandi dilanjutkan sarapan pagi di alam terbuka pukul 07.00-08.00 Wib. Dan dilanjutkan pukul 08.00-09.00 Wib olah raga pagi dan berjemur. Sesi penyembuhan berlanjut pukul 09.00-11.00 Wib dengan materi psycho terapi out bound.
Pukul 11.00-12.00 Wib sesi foto booth. Yakni berfoto di areal klinik luar ruang sebelum tiba waktu makan siang. Pasien, kemudian kembali pada fasilitas penyembuhan indoor setelah 13.00 check out. Sejak siang hari ini pasien kembali ke ruang isolasi indoor di Rumah Sakit Darurat Covid RSUD Sekayu.
Laporan : Soni/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali