Pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau-Bengkulu, Mulai Buat Resah

Securitynews.co.id, LUBUKLINGGAU- Belum adanya pemberitahuan dan sosialisasi mengenai pembebasan lahan di Lubuklinggau dan Kabupaten Musirawas, yang terkena dampak dari pembangunan ruas Jalan Tol Lubuklinggau – Bengkulu yang melalui Kota Lubuklinggau dan Desa Durian Remuk, Muara Kati Lama, Lubuk Besar, dan sekitarnya membuat masyarakat resah.

“Saat ini pembangunan ruas tol Lubuklinggau hingga Bengkulu tahap awal sedang berlangsung, dimulai dari Kota Bengkulu. Tetapi hingga saat ini mengenai proses pembebasan lahan untuk wilayah Lubuklinggau dan Musirawas belum diketahui oleh masyarakat,” ujar Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan Indonesia (GPPPI), Andri Novanto kepada Wartawan, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, sebelum pembangunan jalan tol berlangsung pihak terkait jelas terlebih dahulu melakukan perencanaan. Seperti membuat Detail Engineering Design (DED) atau produk perencanaan (detail gambar kerja) dalam pekerjaan konstruksi, dari berbagai perencanaan pembangunan itu. Ada pula pelaksanaan pembebasan lahan atau tanah masyarakat seperti untuk pembangunan ruas tol tersebut, namun hingga kini pihak Pemerintah Musirawas dan masyarakat belum mendapatkan laporan dan sosialisasi dari pihak terkait mengenai pembebasan lahan.

“Seharusnya persoalan pembebasan lahan atau tanah telah diselesaikan dari jauh-jauh hari, agar masyarakat yang terdampak dari pembangunan jalan Tol tidak merasa resah. Setidaknya minimal pihak terkait sudah melakukan sosialisasi kemasyarakat, mengingat dua bulan ke depan pembangunan jalan tol sudah memasuki tahap ke dua,” pungkasnya.

Diketahui bahwa Jalan tol ini dibagi menjadi 3 seksi, yaitu:
Seksi 1 : Bengkulu-Taba Penanjung 17,6 km
Seksi 2 : Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 km
Seksi 3 : Lubuk Linggau-Kepahiang 54,5 km
Panjang keseluruhan tol ini adalah 95,80 km yang Dikelola oleh PT Hutama Karya Persero

 

Laporan : Rudi Tanjung
Editor/Posting : Imam Ghazali