Pantau Warga Sumsel, Herman Deru Segera Kenalkan “Dindo” dari MDP

* Tanpa Bantuan Balitbang Pemprov

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Berbagai terobosan terus dilakukan warga Sumsel dalam upaya menangani Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini. Kali ini kabar baik datang dari kampus STIE-STMIK Multi Data Palembang (MDP).

Dalam audiensinya dengan Gubernur Sumsel H.Herman Deru, Rabu (3/6) siang, MDP mengungkapkam keberhasilannya menciptakan aplikasi yang dapat mempercepat pencarian orang yang terjangkit Covid-19 di Sumatera Selatan. Aplikasi itu dinamai Dindo (Dimano Aku Berado).

Aplikasi ini merupakan aplikasi pelaporan mandiri tentang keberadaan warga (yang sehat) pada area publik menggunakan smartphone yang dibuat oleh MDP sendiri tanpa Bantuan BaLitbang Pemprov. Hal ini sebagai bagian dari upaya mempercepat pencarian orang yang potensial terjangkit karena berada pada area publik yang sama dengan orang yang dinyatakan berstatus ODP/PDP/Positif sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dini.

HD berharap aplikasi yang dibuat oleh Kampus MDP Palembang ini dapat membantu Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas di tengah Pandemi Covid-19 dan juga dapat mempermudah tenaga medis dalam melakukan pelacakan pada pasien yang diduga terjangkit Covid-19.

“Saya berharap bantuan aplikasi ini bisa membantu Dinkes dalam menjalankan tugas yang dimana dapat melacak perjalanan pasien yang sudah dilalui masa inkubasi selama 14 hari terakhir dan juga mempermudah para tenaga medis,” ucap HD di ruang kerja Gubernur.

Herman Deru juga meminta kepada pihak MDP untuk menambahkan aplikasi tingkat kesembuhan yang tersambung pada data Dinas Kesehatan.

“Saya juga meminta tambahan menu pada aplikasi berupa tingkat kesembuhan di Sumatera Selatan yang mengingatkan petugas medis pada masa inkubasi seseorang yang terjangkit Covid-19 untuk dilakukan pemeriksaan ulang guna memberikan informasi yang akurat terhadap masyarakat,” tuturnya.

Aplikasi lanjut HD, ini digunakan ketika masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah dengan cara melakukan scan barcode yang tersedia di masing-masing tempat seperti ketika mengunjungi rumah ibadah, LRT, restoran, bioskop, tempat olah raga, dan lainnya.

“Mudah-mudahan dengan aplikasi ini agar masyarakat harus tetap berkiprah dengan produktivitas-produktivitasnya namun dengan syarat protokol kesehatanya tetap dijaga,” harapnya.

Tak hanya aplikasi Dindo, HD juga ingin agar MDP ke depan dapat membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk memudahkan muzaki (masyarakat yang wajib zakat) berzakat baik di basanaz maupun ingin bersedekah di PMI.

“Tak hanya aplikasi Dindo ini saja, saya ingin MDP juga membuat aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat berzakat hanya dengan menggunakan barcode di smartphone, saya ingin MPD juga menjalin kerjasama bersama basanaz untuk memudahkan masyarakat melakukan zakat, serta menjalin kerja sama dengan PMI untuk memudahkan masyarakat memberi bantuan,” ucapnya.

Menurut perwakilan dari MDP, Yohanes, aplikasi ini dibuat dengan pertimbangan bahwa kehidupan masyarakat harus tetap berlangsung, begitupun aktivitas masyarakat tidak selalu harus sendiri-sendiri dan terpisah. Ada kalanya bahkan warga harus berkumpul dalam 1 (satu) area, sehingga penyebaran Covid-19 masih ada. Dengan adanya aplikasi ini tentu akan memudahkan menekan penyebaran karena adanya peringatan dini.

Laporan             : Akip/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali