Askolani Geram, Banyak Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Luar Daerah Masuk Banyuasin di Tengah Wabah Corona

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Bupati Banyuasin Askolani SH MH mengaku geram saat mendengar kedatangan para tenaga kerja dari luar daerah ke Kabupaten Banyuasin. Karena kabar itu di tengah semangat daerah melawan wabah Virus Corona atau Covid-19, yang sudah menjangkiti 32 provinsi di Indonesia. Dia berharap agar izin tenaga kerja luar daerah ke Banyuasin sementara waktu distop dulu.

Sebagai kepala daerah, wajar saja Askolani kesal karena masuknya tenaga kerja dari luar daerah ke daerahnya, akan menimbulkan kekhawatiran warga Banyuasin, di tengah semangat melawan wabah Virus Corona saat ini.

Dari laporan yang diterima Askolani, para pekerja dari luar daerah itu berasal dari Pulau Jawa dan daerah lain yang terdampak Covid-19. Mereka didatangkan oleh perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Banyuasin.

Askolani pun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya kepada pihak manajemen perusahaan, karena mendatangkan karyawan dari luar daerah pada waktu yang tidak tepat.

Terhadap informasi itu, Askolani mengaku sudah memerintahkan pihak Disnaker Banyuasin untuk menelusuri ke lokasi. “Saya sudah minta pihak Disnaker turun ke sana,” kata Askolani, Senin (27/04/2020).

Menurut Askolani dengan melihat kondisi saat ini, dimana Virus Corona sedang merebak di mana-mana, sudah sepatutnya menjadi pertimbangan pihak perusahaan untuk penambahan karyawan, terutama yang berasal dari luar daerah.

”Sebagai kepala daerah saya mohon kepada pihak berwenang agar stop dulu izin TKA ke Banyuasin selama Pandemi Virus Corona. Ini wujud kepedulian, keprihatinan, dan wujud tanggung jawab untuk melindungi warga Banyuasin,” tegasnya.

Karena pihak yang berwenang untuk pengawasan masuknya tenaga kerja asing menurut Askolani sepenuhnya di tangan pemerintah pusat atau kementerian terkait dan pihak Disnaker Provinsi Sumatera Selatan.

Makanya, selain menugaskan Disnaker turun ke perusahaan-peusahaan yang ada di Banyuasin, Bupati juga memerintahkan kepada Camat, Lurah, dan Kepala Desa untuk mendirikan posko monitoring pergerakan orang-orang luar Banyuasin yang datang.

“Masuknya tenaga kerja asing dan tenaga dari luar daerah ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi kami, di tengah semangat kita untuk mengantisipasi merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 di daerah ini,” tegas Askolani lagi.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19, menjadi musuh besar seluruh negara di dunia. Virus yang mudah menular dan mematikan ini berasal dari Wuhan, China, yang terdeteksi pada akhir Desember 2019 lalu. Ribuan korban meninggal dunia di negara itu, akibat terinfeksi Virus Corona.

Di Indonesia, Virus Corona masuk pada awal Maret lalu, dan telah menulari 32 provinsi di tanah air. Data per 31 Maret 2020, terkonfirmasi 1.528 pasien positif terinfeksi Corona, dengan kematian 136 orang.

Untuk langkah antisipasi merebaknya virus corona, pemerintah bencana menjadikan bencana ini menjadi bencana nasional nonalam. Berbagai kebijakan pun telah dikeluarkan untuk mencegah menyebarnya virus, hingga wacana pemberlakuan darurat sipil.

“Sebagai kepala daerah, saya berharap tidak ada perusahaan yang membandel masih mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah dan luar negeri ke Banyuasin. Kalau masih membandel pemerintah Kabupaten Banyuasin akan mengambil tindakan tegas seperti penyetopan operasional, tidak memperpanjang izin atau dalam bentuk lain,” tandasnya.

Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali