Nasib Pilu Gaza Membuat Dada Sesak, Kebutuhan Khilafah Makin Mendesak

Oleh: Yeni Aryani
Kekejaman entitas zionis semakin melampaui batas. Bukan hanya warga sipil yang menjadi target mereka, tenaga medis, bahkan jurnalis pun menjadi korbannya. Pembunuhan dan pelaparan menjadi senjata mereka guna menekan para pejuang Hamas mundur dan menyerahkan tanah para syuhada.
Sejak Oktober 2023 para jurnalis Al Jazeera inilah yang terdepan dengan gagah berani mengabarkan pada dunia, mereka mempetaruhkan keselamatan jiwa agar dunia mengetahui bagaimana keadaan gaza yang sebenarnya. Pembunuhan terhadap para jurnalis ini sudah barang tentu direncanakan dengan matang, sekaligus sebagai bentuk pembungkaman suara-suara kebenaran di media. Agar dunia tidak lagi mendapatkan kabar langsung dari Gaza Palestina sebab media-media di luar Palestina sudah dalam genggaman zionis.
Dilansir oleh Kompas,com, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dan beberapa kelompok hak-hak asasi media mengancam seragam entitas zionis Israel di Gaza yang telah membunuh lima jurnalis Al Jazeera Palestina pada Ahad 10 Agustus 2025. Serangan ini menewaskan jurnalis senior Anas Al Sharif bersama empat rekannya, para jurnalis tersebut ialah Muhammad Qreiqen, juru kamera Ibrahim Zaher, Muhammad Noufal dan Muhammad Aliwa, kelimanya gugur setelah serangan zionis menghantam tenda mereka di luar gerbang utama rumah sakit. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara sekjen sekertaris Perserikatan bangsa-bangsa pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2025.
Kaum zionis telah melakukan kejahatan, melanggar peraturan internasional di Gaza, hal ini memancing reaksi keras beberapa negara, tak terkecuali Indonesia namun hanya sebatas kutukan kecaman belaka nyata-nyatanya di belakang layar mereka masih duduk bercengkrama membahas keuntungan bisnis-bisnis yang memenuhi kantong-kantong mereka saja.
Syahidnya para jurnalis ini adalah bukti nyata bahwa aturan yang dibuat oleh PBB Tidak mampu menghentikan kekejaman entitas zionis. Mandulnya hukum buatan manusia serba terbatas, sistem kafir barat terlaknat ini juga tidak memberikan solusi tuntasnya. Di muka bumi ini tidak ada satupun hukum yang sesuai fitra manusia selain hukum Islam. Hukum dalam Islam jelas sumber hukumnya bersumber dari Wahyu Allah dalam kitab suci, hadis-hadis nabi, ij’ma para sahabat dan kias, penerapannya telah contohkan oleh nabi Muhammad Saw, hukum Islam mampu memberikan efek jerah dan dapat mengantisipasi segala bentuk kezaliman.
Karena dalam ajaran Islam menghilangkan satu nyawa kaum muslim tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat, Islam memerintahkan agar pemimpin atau penguasa negeri muslim itu memelihara menjaga serta melindungi tiap tiap jiwa. Karena itu perintah dari Allah SWT. Perintah Allah tersebut terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 32 yang artinya “Oleh karena itu kami tetapkan satu hukum bagi bani Israil, barang siapapun yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena ia melakukan kerusakan dimuka bumi, seakan-akan ia telah membunuh seluruh manusia. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya” TQS Al Maidah ayat 32.
Dan dalam Hadist Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Apabila seseorang muslim membunuh muslim lainnya dengan sengaja maka balasannya adalah neraka jahanam, dia kekal didalamnya dan Allah murka padanya, melaknatnya dan menyediakan azab yang besar baginya” HR Bukhari dan Muslim.
Berdasarkan Firman Allah SWT dan hadist Rasulullah sangat jelas bahwa dalam Islam sangat penting menjaga keselamatan jiwa atau nyawa dan melarang pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan. Sayangnya dunia saat ini tidak menjadikan syariat atau hukum Islam itu berlaku untuk ngurusi, menjaga, melindungi tiap tiap urusan umat melainkan menerapkan sistem kepengurusan buatan manusia yang berdasarkan keinginan dan kebutuhannya hawa nafsunya saja. Umat perlu di sadarkan bahwa hanya dengan kembali pada syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW akan mengembalikan kemuliaan dan kehormatan serta menjaga jiwa, keturunan bahkan harta. Untuk itu diperlukannya dahwah Islam Kaffa secara intensif di tengah-tengah umat agar kegelapan yang selama ini kafir barat ciptakan berlalu, berganti cahaya terang benderang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat, hal ini akan terwujud jika institusi negara sudah ada yakni khilafah. Wallahu a’lam bi Ash-Shawaab.

mgid.com, 522927, DIRECT, d4c29acad76ce94f google.com, pub-2441454515104767, DIRECT, f08c47fec0942fa0