Oleh: Qomariah (Muslimah Peduli Generasi)
Karena tidak bersatunya umat hari ini, sehingga tidak bisa kita terjun langsung untuk membela saudara kita di Gaza yang sedang dalam kesusahan saat ini, akibat disekat- sekatnya oleh nation state (nasionalisme).
Tak henti serangan udara zion*s Yahudi di jalur Gaza kembali menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk mereka yang sedang mengantre bantuan makanan, di tengah krisis kemanusiaan yang makin memburuk.
Kekerasan yang terjadi, CNBCIndonesia.(Minggu, 30/6/2025) Telah menewaskan sedikitnya 68 orang. Sebanyak 47 korban jiwa tercatat di Gaza City dan wilayah utara Gaza, termasuk 5 orang yang tewas saat mendekati pusat distribusi bantuan makanan, yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di utara Rafah.
Organisasi ini merupakan lembaga bantuan yang didukung Zion*s Yahudi dan Amerika Serikat, namun telah menjadi sorotan karena lokasi distribusinya seringkali menjadi titik tembak militer zion*s Yahudi.
Kejahatan zion*s Yahudi makin melanggar Pri kemanusiaan dan menunjukkan kebiadaban yang sangat luar biasa terhadap rakyat Gaza, tidak terhitung berapa okupasi kekerasan yang dilakukan terhadap wilayah-wilayah pendudukan yang terus bertambah sampai hari ini. Tidak terhitung juga serangan terhadap warga Gaza yang sudah tidak berdaya di kamp Jenin, pembantaian Sabra- Shatila, dan lainnya, termasuk dalam memperlakukan wilayah Gaza.
Apakah dunia tidak melihat tindakan zion*s Yahudi ini yang sudah menggila di Gaza? Mereka menewaskan Warga Gaza yang sedang mengantre bantuan makanan, di tengah krisis kemanusiaan yang makin memburuk,Warga Gaza tidak boleh melaut, padahal di sana ada pantai. Hanya berjarak sekian puluh meter, kalau lebih dari itu akan berhadapan dengan angkatan laut zion*s Yahudi. Bukankah ini kezaliman luar biasa?.. oleh karena itu, penjajahan seperti ini harus dilawan.
Allah SWT berfirman:
“Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya…”(TQS. Al-Hajj: 39)
Betul ada peran fisik di medan perang, tetapi juga ada perang opini, perang media sosial, perang logika yang akan sangat mempengaruhi penilaian publik dunia, terhadap apa yang terjadi di Gaza hari ini.
Meski rakyat terus bergerak dan menunjukkan pembelaan, namun penguasa dunia tetap diam, bahkan penguasa negeri muslim masih terus bergandengan tangan dengan penjajah zionis Yahudi.
Ketidakpahaman akan akar persoalan Palestina dan kuatnya cinta pada kedudukan dan kekuasaan membuat para penguasa negeri muslim buta mata dan hatinya, serta lalai akan hubungan persaudaraan atas dasar iman.
Rasulullah SAW bersabda; “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)” (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Upaya penyadaran umat harus terus digaungkan makin kuat dan makin keras, upaya ini harus dilakukan oleh kaum muslim yang sudah sadar, terlebih para pengemban dakwah. Mereka harus menguatkan dan meningkatkan upayanya agar dukungan umat atas dasar kesadaran makin kuat, sehingga umat akan terus bergerak dan menuntut penguasa mereka agar kembali kepada tuntunan Islam.
Kita sebagai umat muslim jangan berdiam diri, dan berpangku tangan mari kita bersama-sama mendakwahkan dan meng-amar mak’ruf nahi mungkar kepada umat, agar supaya umat ini banyak yang paham akan tegaknya daulah Islam (khilafah).
Para pengemban dakwah harus terus berusaha mewujudkan opini umum atas solusi Hakiki, persoalan Palestina yang dilandasi dengan kesadaran umum. Mereka terus memimpin umat menuju jalan yang sudah ditempuh Rasulullah SAW. Menuju penegakan hukum Allah SWT sebagai sarana untuk melangsungkan kembali kehidupan Islam. yaitu, (Khilafah islamiyah).
Para pengemban dakwah harus terus menjaga keistiqomahan, berjalan dalam dakwah sesuai Fikrah dan Thariqoh Islam yang pernah dibawa Rasulullah SAW. Serta meningkatkan kemampuan dalam membangun kesadaran umat, juga menguatkan hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan negara, agar supaya pertolongan Allah segera datang, dengan tegaknya Khilafah islamiyah, dan rakyat Palestina bisa kembali merdeka. Insya Allah. Wallahu a’lam bishawwab.