Securitynews.co.id, PALEMBANG- Gubernur Sumsel Herman Deru menghadiri Yudisium mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unsri periode Februari 2022 bertempat di Gedung Azwar Agoes FK Unsri, Selasa (15/2/22).
Herman Deru mengatakan, hari ini dia menghadiri Yudisium berbagai tingkatan dokter, ada dokter spesialis, sarjana kedokteran, sarjana perawat, sarjana psikologi, dokter gigi, dan profesi. “Salah satu putri saya ikut dalam kegiatan Yudisium ini. Saya mewakili orang tua mengucapkan terima kasih kepada Unsri, ” ujarnya.
Sebagai Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan, secara kuantitas sudah banyak lulusan kedokteran Unsri, ada dokter spesialis, perawat, dokter gigi. “Saya minta penyebarannya, jangan menumpuk di kota saja. Tapi di desa-desa masyarakat butuh pelayanan mereka. Saya pernah melihat saat penerimaan ASN, ada di daerah di kabupaten di Sumsel yang pendaftarnya tidak memenuhi jumlah kuota. Ternyata ada yang jumlah pendaftarnya berlebih-lebih. Artinya masih terlalu banyak yang berminat bertugas di kota,” jelas Herman Deru.
Oleh sebab itu, lanjut Herman Deru, pihaknya meminta agar setiap jenjang pendidik, agar para dosen menyampaikan tanggung jawab moral kepada masyarakat. “Apalagi dokter itu ada janji dan sumpah untuk melayani masyarakat. Jadi mereka jangan menumpuk di kota,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE IPU menuturkan, hari ini yang ikut Yudisium berjumlah 304 mahasiswa. Terdiri dari dokter dokter spesialis, psikologi, keperawatan. Yudisium dilaksanakan secara daring dan luring dengan protokol kesehatan. “Saya bangga dengan lulusan Fakultas Kedokteran. Karena lulusannya banyak yang cepat, tepat, dan kualified. “Dengan cepat lulus, mereka cepat mengabdi kepada bangsa dan masyarakat,” ucapnya.
Anis mengungkapkan, pihaknya mensuport penuh Fakultas Kedokteran. Nanti akan grounbreaking gedung FK Unsri di RS Siti Fatimah. “Kalau itu sudah jadi. Maka bisa menuju internasional. Kita ingin FK ke depan lebih baik lagi,” katanya.
Ketika disinggung lulusan kedokteran masih banyak menumpuk di perkotaan, Anis mengatakan, pihaknya sudah memiliki strategi agar ke depan lulusan kedokteran bisa mengabdi di daerah. “Bapak Presiden sudah sering bicara butuh dokter banyak. Tapi untuk di daerah. Nah, kita akan buat pola kemitraan dan Bupati dan Walikota agar anak-anak yang brilian itu kuliah di Unsri dan biayanya ditanggung Pemda setempat. Setelah mereka lulus bisa mengabdi ke daerah asalnya,” paparnya.
Ke depan, sambung Anis, Fakultas Kedokteran akan menjalin kerja sama dengan negara ASEAN seperti Filipina, dan negara lainnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Unsri dr. H. Syarif Husin, MS mengatakan, pihaknya bermimpi Fakultas Kedokteran Unsri akan go internasional tingkat ASEAN. “Kita akan melakukan pengembangan FK Unsri dengan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri di luar negeri di Asia Tenggara seperti Filipina, Malaysia. Kehormatan juga bagi kami, ada lulusan dari luar negeri yang kembali ke Indonesia adaptasinya ke FK Unsri baik dari Cina, Filipina, Vietnam, dan beberapa negara Eropa. Artinya mahasiswa lulusan kedokteran dari luar negeri dengan beradaptasi di sini maka bisa bertukar pengalaman dengan mahasiswa kita,” tandasnya.
Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali