Securitynews.co.id, PALEMBANG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sumsel yang dijabat Yunita Resmi Sari digantikan Hari Widodo. Acara perpisahan digelar di Kafe Lynne, Senin (13/1). Hadir pada acara tersebut Generasi Muda Bank Indonesia (GENBI) dan Wirausaha Bank Indonesia (WUBI).
Yunita Resmi Sari mengatakan, pihaknya sengaja mengundang media dan dua komunitas ini karena sangat berperan penting dalam mensupport setiap program BI. Pasalnya, tanpa bantuan media dan komunitas program-program BI tidak akan tersampaikan kepada masyarakat. “Terima kasih telah menyampaikan informasi program kita kepada masyarakat,” ucapnya.
Yunita menjelaskan, di sepanjang tahun 2019 perkembangan ekonomi Sumsel tumbuh signifikan, sebesar 5,67 persen. “Saya yakin perkembangan ekonomi di Sumsel selanjutnya akan semakin bertumbuh. Sumsel masih akan mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena ditopang tiga komoditi utama, batu bara, kelapa sawit, karet dan proyek infrastruktur,” bebernya.
“Peningkatan sektor pertanian khusunya petani kopi harus lebih dikembangkan lagi. Ke depan bisa diadakan pembinaan lebih lanjut, agar petani mendapatkan hasil yang bisa diekspor,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, untuk inflasi di Provinsi Sumsel berada pada 2.06 persen. Itu relatif sangat rendah.
“Inflasi terjaga di Sumsel ini karena pasokan tercukupi pasokan yang semula kita bergantung dengan daerah lain, sekarang bisa diproduksi daerah di Sumsel,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel yang baru, Hari Widodo menambahkan, BI telah bekerjasama dengan Pemerintah daerah di Sumsel dalam pengembangan ekspor kopi yang banyak di incar oleh komoditas lokal untuk diekspor ke nasional dan internasional.
“Lahan kopi masih luas di Sumsel. Sumsel adalah provinsi yang memproduksi kopi 140 ton pertahun. Sumsel juga memiliki lahan perkebunan kopi 250 hektar,” tutupnya.
Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali
