Dinas Pendidikan Kota Palembang Fasilitasi Siswa Sekolah Filial

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Sekolah Filial yang berlokasi di SKB, Jl Srijaya dibuat untuk menampung anak-anak jalanan dan anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan materi untuk bisa bersekolah kembali. Sehingga pada tahun 2019, Sekolah Filial resmi dibuka untuk semua yang membutuhkan (anak jalanan dan anak putus sekolah) yang ada di Kota Palembang.

Kepala SPNF SKB Kota Palembang, Drs. H. Herman Wijaya, MSi mengatakan, Sekolah Filial ini merupakan gagasan dari Dinas Pendidikan Kota Palembang. ”Sehingga kita menang di tingkat nasional dan merupakan salah satu walikota yang dapat penghargaan salah satu 10 di antara  inisiatif di Indonesia. Para siswa filial pun diakomodir dengan menginduk ke tiga sekolah, yakni SD Negeri 238 Palembang, SMP Negeri 19 Palembang dan SMA Negeri 11 Palembang,” katanya, Selasa (7/9/21).

Dijelaskannya, acuan Sekolah Filial ini yang di penjara sudah tingkat dunia belajar,  artinya penjara tidak merupakan suatu tempat yang menakutkan tapi sekarang  penjara sudah diubah menjadi tempat-tempat sekolah. Sekarang yang kita kelola lagi sekolah anak jalanan yang sudah menang secara tingkat nasional. Artinya sekolah ini memberikan pendidikan untuk anak jalanan yang putus sekolah. ”Penyebab putus sekolah  di antaranya tidak ada biaya serta kenakalan sehingga mereka dikeluarkan dari sekolah negeri atau sekolah formal. Jadi mereka yang menganggur ini dari Dinas Pendidikan Kota akan menyekolahkan mereka di Sekolah Filial. Sekolah Filial ini gratis bahkan anak-anak yang sekolah di sini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kota  Palembang mulai Tas Sekolah,  Alat Tulis (Buku dan ATK),  Sepatu Sekolah,  Seragam Sekolah. Dan juga  Pak Walikota Palembang Harnojoyo memfasilitasi Kartu Transmusi yang sudah dicetak dan ditandatanganinya, sehingga Siswa Filial bisa menggunakannya secara gratis,” jelasnya.

Herman menambahkan, sistem pembelajarannya ada tiga sistem. Yang pertama sistem tatap muka, kedua sistem daring, dan ketiga sistem modul. Untuk daring sering tidak efektif karena rata-rata anak jalanan ini tidak  punya hp yang android, sehingga sulit kita memberikan pelajaran secara daring, makanya sistem yang sering kita gunakan sistem modul.  ”Jadi mereka seminggu sekali datang ke sekolah, ambil tugas minggu depan mengumpulkan tugas kemudian ambil tugas baru lagi.  Suka duka mengajar di Sekolah Filial ini yang jelas banyak dukanya,  karena anak jalanan ini pertama akhlaknya beda sama anak-anak yang sekolah  normal. Terus latar belakang mereka yang memprihatinkan, umumnya kedua orang tua mereka tidak hidup bersama. Jadi cara mendidik mereka harus dengan menggunakan hati nurani tidak bisa dengan secara kasar, makanya guru yang mengajar di Sekolah Filial ini adalah guru yang mempunyai kepekaan dan memang harus sabar, itupun mereka masih tidak bisa mengikuti apa yang kita inginkan,” paparnya.

Imbauan dan harapan kepada pemerintah, seharusnya memang ada kolaborasi dinas dinas terkait antara lain dinas sosial, departemen agama, dan Pol PP supaya anak-anak ini bisa menjadi orang yang berguna dan tidak putus sekolah.

Laporan : Wiwin
Posting  : Imam Ghazali