Puluhan Rumah Warga Desa Ulak Embacang Terancam Ambruk

* Akibat Pinggiran Sungai Musi Longsor

Securitynews.co.id, SEKAYU– Tingginya intensitas curah hujan, ternyata membawa kecemasan sendiri bagi sebagian masyarakat Desa Ulak Embacang Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Muba Provinsi Sumsel. Sebab, sebagian rumah warga yang berada di tepi sungai saat ini terancam longsor dan hanyut ke dalam aliran Sungai Rawas.

Saat ini sebagian rumah masyarakat kini jaraknya hanya tinggal 1 meter saja dari bibir atau tebing sungai. Bahkan baru-baru ini, sebuah rumah warga terpaksa dirobohkan dan dipindahkan karena bagian dapur rumah tersebut yang nyaris ambruk akibat longsor yang terus terjadi.

Berdasarkan keterangan pemerintah desa setempat, sedikitnya ada sekitar 56 buah rumah masyarakat yang saat ini terancam longsor. Kondisi geografis desa yang berada persis di tikungan aliran air Sungai Rawas membuat rumah-rumah masyarakat tersebut semakin dekat dengan bibir sungai, karena tebing sungai yang ada terus terkikis atau abrasi aliran air.

“Sejak tahun 1993, mungkin sudah ada sekitar 60 rumah masyarakat yang terpaksa dipindahkan karena terancam longsor. Bahkan ada satu unit bangunan sekolah yang ada di Desa Ulak Embacang ini sekarang sudah tenggelam ke dasar sungai, karena tanah lokasi sekolah tersebut yang longsor. Rumah saya ini juga termasuk salahsatu nya yang terpaksa pindah,” terang Karneli Kepala Desa Ulak Embacang.

Dijelaskannya bahwa baru-baru ini tepatnya hari Kamis (10/12/2020) lalu, kejadian longsor kembali terjadi, yang mengakibatkan salahsatu rumah warga bernama Solihin semakin terancam longsor.

“Kemarin ada longsor lagi, kejadian di Dusun 4 dekat lokasi longsor yang terjadi tahun 2018 lalu. Akibat kejadian kali ini rumah salahsatu warga bernama Solihin jadi semakin dekat dengan bibir sungai. Selain rumah warga bernama Solihin, 4 rumah warga lainnya yaitu milik Suryanto, Sukri, Rohman, Dungcik, dan Budi Santosa juga mengalami nasib yang sama,” ungkap Kades.

Lebih lanjut ia pun berharap ada solusi jangka panjang dari Pemerintah untuk masyarakat Desa Ulak Embacang yang rumah nya saat ini terancam hanyut ke dalam sungai.Bila tidak segera ditindak lanjuti akan meresahkan masyarakat.

“Selama ini bantuan yang diberikan oleh pemerintah hanya berupa sembako dan beberapa peralatan rumah tangga saja. Padahal yang diharapkan masyarakat itu bantuan yang bisa menjadi solusi jangka panjang, misalnya relokasi pemukiman. Masyarakat sebenarnya sangat ingin pindah tetapi terkendala biaya, sebab untuk memindahkan satu rumah itu minimal dana nya sekitar Rp 20 juta. Kami minta tindakan cepat dari Pemerintah Kabupatem melalui dinas terkait dalam menangani masalah ini,” tandasnya, Senin (14/12/2020).

Laporan : Sony
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *