Pesan Herman Deru Jangan Lupa Sportif dan Menang Terhormat

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Usai menemani Danis cucunya khitanan di Rumah Sakit RK Charitas, Gubernur Sumsel Herman Deru kembali melanjutkan agenda kerja dengan menerima Forum Pembina Sekolah Sepak Bola Indonesia Provinsi Sumsel (FOPSSI) sehubungan dengan Road To Final Biskuat Academy 2019, di ruang rapat Gubernur, Kamis (09/01/20).

Dalam kesempatan itu, Manager Institutional Relation PT Medco B & P Indonesia, Sutami melaporkan tim kesebelasan U11 dengan 13 pemain akan bertanding di putaran final Biskuat pada 11 Januari mendatang di Jakarta. “Tim kesebelasan ini para pemainnya gabungan dari kabupaten/kota di Sumsel. Putaran final berlangsung pada 11-12 Januari nanti,” ucapnya.

Para pemain tersebut, dikatakan Sutami merupakan bakat-bakat terpendam yang bisa dimunculkan, sekaligus sebagai langkah awal bagi kemajuan sepak bola di Sumsel.

Tak pelak kabar baik ini tentu saja membuat Gubernur Herman Deru gembira. “Selamat bertanding anak-anak! Kalian harapan besar bagi kami untuk mengharumkan nama Sumsel di kancah Nasional,” tutur HD bangga.

HD pun berpesan kepada para remaja lelaki belasan tahun itu untuk menuai prestasi dengan sportif, dan menang terhormat. Menurutnya hal ini merupakan langkah inspiratif bagi warga Sumsel. “Sepak Bola adalah olahraga kegemaran masyarakat dari berbagai lapisan. Saya berharap Sumsel bisa menyumbang pemain andal sepak bola,” cetus Deru.

Tak lupa HD mengapresiasi kepada Biskuat dan Medco serta semua pihak yang turut serta mengembangkan persepakbolaan di Sumsel. “Terima kasih kepada semua yang peduli dengan sepak bola,” imbuhnya.

Di sisi lain, meskipun sepak bola digemari berbagai kalangan masyarakat, HD menuturkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan dikaji ulang. Menurutnya hingga kini masih ditemui kekhawatiran para orang tua terhadap jaminan masa depan anak mereka saat menekuni dan terjun dalam sepak bola. “Saya minta sebaran Sekolah Sepak Bola (SSB) merata dan proporsional. Tingkatkan peran serta semua pihak, tak hanya melibatkan swasta. Pemerintah harus jadi penyeimbang,” tandasnya.

Ketua FOPSSI Hanief Djohan mengungkapkan sebagai mitra PSSI, FOPSSI telah melakukan pembinaan sepak bola di desa-desa, juga pembinaan pelatih-pelatih dengan sertifikasi. “Sudah 90 orang pelatih yang diberi lisensi, selain itu pembinaan juga kami lakukan pada pemain rentang usia 11 hingga 16 tahun,” jelasnya.

Sedangkan Kapten kesebelasan Pasha Andrio, dibincangi usai bertemu Gubernur Herman Deru mengaku bangga dan senang. Pasha bertekad timnya berhasil menorehkan prestasi bagi Sumsel. “Saya senang tim kami masuk putaran final. Semoga bisa juara,” kata remaja lelaki 11 tahun asal Kabupaten OKU Timur itu sumringah.

Laporan             : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *