Palembang Miliki Pasar Ikan Modern Ketiga di Indonesia

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah membangun Pasar Ikan Modern (PIM) di Muara Baru, Jakarta Utara yang saat ini sudah beroperasi dan satu lagi berlokasi di Soreang, Bandung.
Saat ini Pasar Ikan Modern di Kota Palembang merupakan proyek ke tiga dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, pembangunan PIM kini mencapai 100 persen.

Ketua LPJK atau Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Sumsel, Ir H Sastra Suganda ST mengatakan, sebagai pelaksana pembangunan pasar tersebut mengatakan, saat ini pembangunan PIM tinggal finishing saja.

“Pada intinya bangunan itu saya mulai serah terima lapangan itu pertengahan September, di dalam kontrak harusnya saya memulai pada pertengahan Juli. Tapi karena lahan ini memang masih ada bangunan-bangunan di atasnya dan harus kita pindahkan, maka memakan waktu beberapa bulan,” jelasnya Jumat (7/2/2020) di Kantor LPJK.

Pada awal September kita sudah memulai kerja, seharusnya kontrak saya enam bulan. “Kontrak saya awalnya enam bulan, jadi kalau kita dari September sampai Desember itu kan cuma 3 bulan, pada saat itu saya bilang sama PPK nya, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan karena sumber dana ini APBN, pada akhir Desember itu tidak selesai, PPK sudah tau dan kita di berikan waktu 90 hari untuk penyelesaian,” ungkapnya.

“Makanya pada kunjungan kawan-kawan dari Komisi III, saya akan berusaha untuk selesai pada awal Januari,” bebernya.
Namun pada perjalanannya ternyata finishing itu akan memakan waktu kalau kita memang betul-betul ingin menyelesaikannya dengan rapi.

“Maka saya tidak mau terburu-buru karena waktu saya masih banyak, apalagi saya ini putra daerah yang harus memberikan hasil yang memuaskan, jangan sampai baru di bangun nanti ada yang jelek ada yang rusak, walaupun nanti sebetulnya masih ada masa perawatan,” ungkapnya.

Sastra Suganda mengungkapkan, saat ini memang belum diserahterimakan bangunan tersebut, mengingat pihaknya akan menyelesaikan pengerjaan sesuai perencanaan.

“Saya belum mengundang PPK sebelum semua rapi dan bersih sesuai perencanaan,” jelasnya.

Selain itu di pasar modern ini juga dibuat pengelolaan air limbah dengan tiga tanki dengan kapasitas 15 kubik satu tangki, agar limbah air ikan tidak bau. “Dari sistem pengelolaan air limbah itu, air bekas ikan masuk dalam tangki kemudian masuk dalam bak pengelolaan dan di kasih bakteri, sehingga air yang keluar tidak bau lagi dan layak sebagi sumber air baku untuk mencuci mobil dan menyiram bunga,” jelasnya.

Menurut Suganda pengelolaan air limbah ini sudah sangat bagus. “Sistem pengelolaan air limbah disalurkan melalui parit kecil, sehingga limbah air ikan masuk kedalam tangki, jadi limbahnya tidak terlalu banyak, tapi untuk limbah tersebut siap menampung air limbah tersebut, dan itu sudah di desain secara gravitasi, jadi air nya akan mengalir ke dalam tangki,” bebernya.

Suganda menjelaskan, secara gravitasi air dari parit langsung masuk ke dalam tangki pengelolaan limbah, karena tangki tersebut di tanam di dalam tanah jadi tidak terlalu perlu pompa.

“Artinya secara gravitasi tidak perlu pompa dihidupkan, karena semakin banyak elektrik makin rawan kerusakan, tapi yang di perlukan disana blower untuk menghidupkan bakteri-bakteri yang ada di dalam tangki, di situ dipasang 2 blower untuk satu tangki,” pungkasnya.

Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar