Dewan Penasehat Ajak SMSI Membangun dari Sabang hingga Merauke

Securitynews.co.id, JAKARTA- Meminta masukan dan konsultasi wajib dilaksanakan oleh semua jajaran pengurus sebuah organisasi kepada dewan penasehatnya. Apalagi jika organisasi tersebut baru saja terbentuk. Sebab dengan berkosultasi ke dewan penasehat, maka segala bentuk visi dan misi serta beragamnya program akan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan nantinya.

Terkait hal itu, maka untuk mengembangkan bisnis dan good jurnalism, pengurus SMSI Pusat usai audiensi dengan Dewan Pers 10 – 11 Maret 2020 kemarin, melanjutkannya dengan berkonsultasi ke Dewan Penasehat dipimpin ketuanya Firdaus. Giat ini dilaksanakan di Trans Corp Tower Jl Tendean, Kamis (12/3).

Rombongan Pengurus SMSI Pusat ini disambut hangat Sekretaris Dewan Penasehat Abdul Aziz dan anggotanya Ervik Ari Susanto. Sementara Ketua Umum SMSI didampingi oleh Delianur, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, dan Wilson Lumi, Ketua Bidang Pendataan dan Verifikasi.

Dalam perbincangan yang berjalan dengan santai, akrab, dan penuh dengan nuansa kekeluargaan ini, Ketua SMSI memaparkan banyak hal tentang konsolidasi organisasi yang sudah dilakukan dan rencana program ke depan yang tahap awalnya sudah dimulai.

Menurut Firdaus, Dewan Pengurus SMSI Pusat ke depan tidak hanya ingin membuat SMSI solid sebagai sebuah organisasi, tetapi juga melakukan berbagai macam perbaikan dalam aktivitas bisnis dan jurnalistiknya.

“Pendidikan dan Pelatihan, mesti menjadi sebuah aktivitas yang melekat bagi SMSI. Kami tidak ingin menggurui teman-teman SMSI di daerah tentang cara membuat media di era digital. Tapi kami ingin sama-sama belajar dengan teman-teman SMSI di daerah dalam mengembangkan bisnis dan Good Jurnalism,” tegas Firdaus.

Pernyataan Ketua SMSI ini diperkuat oleh Delianur Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri SMSI. Menurut Delianur, zaman berubah makin cepat. Kita tidak hanya harus mengerti perubahan dan prediksi arah perubahan ini bergerak kemana, tapi juga mesti mengerti apa yang harus dilakukan di tengah perubahan yang drastis sekarang ini. Terlebih perubahan aktivitas jurnalistik di era Industri 4.0 dan Society 5.0

“Tantangan media siber ke depan, makin kompleks. Banyak masalah baru yang harus dijawab juga dengan cara baru. Kita harus menghindarkan diri menjawab permasalahan baru dengan cara lama,” cetus Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri itu.

Pada kesempatan tersebut Abdul Aziz sebagai Sekretaris Dewan Penasehat dam Dirut Detik Network ini, menyatakan anggota SMSI harus mulai bisa merumuskan model bisnis dari media yang dikelolanya. Merumuskan model bisnis media menjadi sangat penting. Karena model bisnis itulah yang akan menjadi guidance insan media dalam menjalankan aktivitasnya.

”Kalau ada guidance, jalan kita menjadi sangat jelas dan terukur. Tapi harus diingat, guidance itu mesti adaptif terhadap perubahan dan kondisi. Dulu guidance berubah setiap 5 tahun, selanjutnya tiap 3 tahun, lalu tiap setahun. Sekarang perubahannya bisa tiap 6 bulan dan bahkan setiap saat,” tutur Abdul.

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Dewan Penasehat SMSI itu juga menegaskan komitmennya untuk bersama-sama membangun SMSI dari Sabang sampai Merauke.

Sumber : Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *