Warga Dilarang Mudik, Harusnya Mall dan Cafe pun Ditutup

* Aktivis Sumsel Demo ke Kantor Pemkot Palembang
Securitynews.co.id, PALEMBANG- Gabungan aktivis Sumsel melakukan aksi demo di Kantor Pemkot Palembang, Rabu (19/5/2021). Gabungan aktivis Sumsel mendesak Pemkot menutup mall, cafe, dan tempat hiburan.

Ketua Gencar Palembang Charma Afrianto menuturkan, sebelum hari raya Idul Fitri, Pemkot Palembang menyatakan zona merah. Tapi sekarang Pemkot mengeluarkan pernyataan sudah turun. “Jadi, zona merah, zona kuning, zona hijau ini sekendak pemkot. Kemarin keluar berita, penyebaran Covid turun,” katanya.

Dia menerangkan, ketika ditetapkan dilarang mudik, terisolasi warga kota. Ketika masyarakat dilarang mudik dengan alasan memutus Covid, tapi mall buka dan membludak.

“Yang mendapatkan keuntungan dengan mengisolasi masyarakat, mall, cafe dan tempat hiburan mendapat keuntungan,” teriak Charma.

“Pemerintah Kota Palembang membentuk Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap kelurahan yang terdapat di 18 kecamatan. Di setiap mall ada tim PPKM, ini yang diuntungkan mall dan pengusaha, karena tim PPKM ini didanai pakai uang rakyat. Selain itu, banyak tempat hiburan yang besar yang buka. Di 18 kecamatan zona merah. Faktanya kluster besar di mall dan tempat hiburan, tidak bisa dihindarkan dan terjadi pembiaran di Palembang,” tegas Charma lagi.

“Segera tutup mall dan tempat hiburan. Kumpulkan seluruh asosiasi mall dan hiburan. Kalau tidak lewat aksi, tidak sampai suara kami,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur SCW Sanusi menuturkan, harusnya Walikota yang menerima mereka. ”Tapi Walikota tidak hadir di sini. Karena Walikota yang bertanggung jawab, Palembang zona merah. Kami meminta, mall dan tempat hiburan di Palembang wajib ditutup sebelum zona hijau,” tegasnya.

Menanggapi aksi demo, Herly Kurniawan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang menuturkan, ada empat tuntutan aksi demo yakni tuntutan pertama penutupan mall, cafe, dan tempat hiburan. Kedua penegakan prokes ketat. Ketiga, Walikota berkoodinasi dengan pengusaha mall untuk mengambil langkah dalam penanganan Covid-19 dan keempat.

Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19. “Tuntutan masa aksi hari ini langsung kami sampaikan dengan Pak Walikota,” ucapnya.

“Kita kompak, jangan saling menyalahkan. Pak Wali, Pak Sekda dari satu sisi ingin ekonomi tetap jalan, di sisi lain juga ingin Covid-19 cepat berakhir. Jadi memang sulit dalam mengambil keputusan. Karena tidak semua setuju, pasti ada pro dan kontra.Tuntutan masa aksi ini kita sampaikan ke Pak Walikota,” pungkasnya.

Laporan : Wiwin
Posting  : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *