Teror Harimau Kian Mengganas, BKSD SKW II Lahat Turun ke Lokasi

Securitynews.co.id, LAHAT- Teror dan terus berkeliarannya Si Raja Hutan di Wilayah Kabupaten Lahat kian nyata dan mengganas. Sebab keberadaan si Harimau Sumatera tak hanya di Kecamatan Kota Agung, tapi juga kian melebar hingga ke Kecamatan Pagun tepatnya di Desa Lekung Daun.

Camat Pagun Iskandar Jumaldi SE, Kapolsek Pagun Aipu Husin Z, Danramil Kapten Efendi Simarmata, Kades Kedaton Yeni Herianti, Erlansyah, Personil BKSD dan Sugianto Humas PT Buma setelah mendapat informasi dari warga bahwa telah berkeliaran dua ekor diduga anak harimau sebesar anak sapi dan meningkalkan tapak kaki dan kotoran, maka rombongan ini langsung bergegas melakukan patroli. Sebab jangan sampai timbul korban jiwa dan ternak warga sebagaimana yang terjadi selama ini, Sabtu siang (14/12).

Patroli dilakukan rombongan Tripika dan Tim BKSDA dan Perwakilan PT Buma guna mengecek langsung akan kebenaran info yang diterima. Camat Pagun Iskandar Jumaldi SE saat diwawancarai Awak Media di lokasi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari dua warga yang menemukan jajak harimau.

”Pertama kali warga Desa Kedaton bernama Gunawan umur 45 tahun sehari- hari bekerja sebagai Sopir PT Buma mau ke Lokasi tambang sekitar pukul 08.30 WIB pagi tadi. Dia melihat harimau warna kuning dan hitam 2 ekor sebesar anak sapi dan juga ditemukan tapak kaki dan kotoran harimau di belakang rumahnya di Dusun Lekung Daun Desa Kedaton. Juga yang melihat seorang ibu bernama Nita umur 35 tahun. Dia melihat harimau sebesar anak sapi berwarna putih sekitar pukul 9 pagi dan sudah dicek oleh Tripika Kecamatan, pihak PT Buma, dan Kades Kedaton Yeni Herianti,” tegas Camat.

Selain itu Camat Pagun mengimbau untuk tetap waspada, bila berangkat ke kebun jangan sendirian, pergi jangan terlalu pagi dan pulang jangan terlalu malam,” tandas Camat.

Sementara itu Pihak BKSDA Erlansyah menanggapi hal ini juga. ”Dari cek lokasi kami setelah diukur bahwa diameter tapak sekitar 8 cm, sedangkan ukuran normal Harimau itu di atas 15 cm. Jadi kita simpulkan kemungkinan kecil bukan harimau, dari saksi kita tidak memastikan bahwa itu harimau, namun itu dipastikan tapak anjing, terkait kotoran yang diduga kotoran harimau, kemungkinan kotoran hewan mamalia lainnya. Sedangkan, terkait Harimau yang memangsa beberapa manusia, itu memang ada di Kawasan Hutan yang dilindungi atau Habitatnya,” pungkas Tim BKSDA.

Sumber              : Kliksumatera.com
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *