Status ODP dan PDP Jangan Panik, Ini Penjelasannya

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Menyikapi simpang siur berita belakangan ini, baik di media sosial seolah-olah ODP dan PDP adalah sesuatu yang menakutkan, dr Liceniati, Kepala Puskesmas Suak Tapeh menjelaskan kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat ( 27/03/2020).

Perbedaan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus Corona Covid-19 harus Anda ketahui. Informasi ini akan membantu Anda agar tidak panik dan tidak termakan hoaks seputar Corona Covid-19.

Sesuai rilis Kementerian Kesehatan RI bahwa perbedaan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), selain kedua istilah tersebut, ada lagi satu istilah lain yakni suspect Corona.

Perbedaan Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pengawasan, dan Suspect Corona. Istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan suspect Corona tidak sama artinya. Ada perbedaan dalam penetapan status seseorang terkait virus Corona. Berikut penjelasannya:

Orang Dalam Pemantauan

Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah orang yang baru saja bepergian ke negara-negara atau daerah-daerah yang terjangkit Virus Corona.

Dengan kata lain baik siapa pun yang sebelum masuk wilayah Indonesia atau masuk ke daerah baru datang dari negara atau daerah yang terjangkit Covid-19.

Jika orang yang masuk wilayah Indonesia, memasuki provinsi atau kabupaten, maka orang itu sudah masuk kategori Orang Dalam Pemantauan.

Tidak semua orang yang statusnya ODP itu sakit. Hanya saja mereka dipantau lantaran pernah bepergian ke negara atau daerah dengan Covid-19.

Pemantauan dilakukan Tim Kesehatan agar ketika Orang Dalam Pemantauan sakit, maka bisa secepatnya dilakukan pelacakan kontak yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona adalah orang yang menunjukkan gejala influenza sedang sampai berat. PDP ini tadinya berstatus sebagai ODP.

Jika orang dalam pemantauan menunjukkan gejala batuk, pilek, demam, dan gangguan nafas seperti sesak, maka statusnya berubah menjadi PDP.

Jika ODP menunjukkan gejala-gejala di atas, maka langsung statusnya menjadi PDP. Ini berarti orang tersebut harus dirawat.

Meskipun dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan Corona, maka belum tentu statusnya menjadi suspect (diduga) Covid-19. Penanganan PDP, dia akan diisolasi.

Suspect (Terduga) Corona
Jika PDP memiliki riwayat kontak dengan orang yang positif Corona, maka statusnya akan berubah menjadi suspect Covid-19.

Jika statusnya sudah menjadi suspect, maka akan dilakukan tes Corona dengan cara diambil specimen dari dinding belakang hidung dan mulut.

Selain itu, di rumah sakit rujukan, pada pasien akan dilakukan bronkoskopi, yakni mengambil cairan dari saluran napas. Spesimen ini kmudian dibwa ke laboratorium. Dari sana baru ketahuan apakah pasien tersebut postif Corona atau negatif.

Itulah perbedaan Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pengawasan, dan Suspect Corona. Informasi ini penting untuk diketahui agar ketika mendapati informasi terkait ODP atau PDP di daerah tempat tinggal tidak lantas menjadi panik.

Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *