Selama 20 Tahun Jadi Satpam, Berharap Diangkat Tenaga Honor

Securitynews.co.id, PALEMBANG − Sudah bekerja selama 20 tahun menjadi Satpam, Retno Susanto (44) warga Jl. Talang Keranggo Lr. Lebak Malang No.786 Tanggo Buntung Makrayu Palembang ini berharap ditempatnya bekerja sekarang dapat diangkat menjadi tenaga honorer. Hal tersebut lantaran terbentur dengan faktor usianya.

Menurut Retno Susanto, awal karier dari tahun 2000 kerja jadi Satpam di Rumah Sakit Charitas sampai dengan tahun 2003, dulu kerja belum ada accourching, langsung melamar ke Charitas sistem kontrak selama 3 tahun. Dari situ pindah kerja di PT Pusri dari tahun 2003 sampai dengan 2011. Keluar dari situ sempat menganggur 1 sampai dengan 2 tahun barulah kerja di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Klas I Palembang. Kerja sembari diksar tahun 2016.

Diksar di PT Pataka milik Sundari, pelatihan di Serong Soak selama 2 minggu, diberikan latihan tata cara baris berbaris, penjagaan tempat kerja, satuan pengamanan yang biasa dilakukan di tempat kerja. Waktu itu pelatihan dari pihak Polda.

“Jadi saya kerja di sini sudah 4 tahun lamanya, di Kantor Kementerian Kesehatan dan Lingkungan, dan kebetulan di sini ada hubungannya dengan Covid-19, seperti di sini bisa mengambil hasil sample orang kena Positif Corona, dan hasil tes rafid akan diantarkan ke Balai Besar Lingkungan Kesehatan (BBLK) tepatnya di depan Kodam,” terangnya.

Dilanjutkan Retno, disini sendiri ada 3 kali ganti ship pagi siang dan malam, ada sembilan petugas satpam. Jadi pagi 3 orang, siang 2 orang dan malam 2 orang, jatah libur 2 hari, yang pagi bertugas dari pukul 7.00 Wib pagi sampai dengan pukul 15.00 Wib sore, yang siang dari pukul 15.00 Wib sampai dengan pukul 23.00 Wib, ship malam dari pukul 23.00 Wib sampai dengan pukul 07.00 Wib pagi.

Disoal mengenai kendala di lapangan, Retno menuturkan, untuk tamu sendiri tidak ada masalah, namun untuk lingkungan warga di sekitar sini, ada pihak diluar minta jatah uang jaga malam. “Tetapi hal ini dapat kami atasi dengan cara yakni uang kami pribadi dikumpulkan untuk diberikan pada pihak luar tersebut, yah bagi-bagi rezekilah, sekedar uang rokok,” ucap Retno tidak mengambil pusing.

Masih menurut Retno, kerja di sini sistem kekeluargaannya, antara pegawai dan satpam disini seperti bagi-bagi sembako. “Yah di sini sistem kekeluargaannya sangat kental, menjalin hubungan silaturahmi menganggap kami seperti keluarga sendiri, seperti setiap hari Jumat memberi kami sembako,” tegas Ayah dari Febri Rizky Saputra.

Ditanya mengenai harapannya ke depan mengenai masa depannya pekerjaannya, Retno berharap tidak banyak, hanya ingin diangkat menjadi tenaga honor di tempat kerjanya sekarang.

“Yah saya berharap agar ke depannya kantor ditempat saya bekerja ini dapat mengangkat saya sebagai tenaga kerja honor, bukan melalui accouching lagi. Saya ini sudah terbentur dengan usia, karena kalau mengharapkan kontrak di tahun depan belum tentu tenaga saya dibutuhkan lagi,” pungkas Ayah dari 4 orang anak ini.

Laporan : Syarif
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar