Sekampung Terancam ODP, Dikira Meninggal Sakit TB Paru, Jenazah Positif Corona Sempat Dimandikan Warga, Keluarga Adakan Tahlilan

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Warga Dusun Krawo Desa Srikembang gigit jari saat tahu jenazah tetangganya ternyata positif corona.

Pasalnya, lantaran tidak ada informasi bahwa jenazah yang meninggal dunia adalah PDP Corona, maka warga melakukan perawatan jenazah hingga tahlilan sebagaimana biasanya.

Padahal sesuai protokol kesehatan WHO, penyelenggaraan jenazah pasien Covid-19 harus ditangani petugas medis.

Begitu kagetnya warga Dusun Krawo Desa Sri Kembang, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, setelah mengetahui almarhum tetangganya dinyatakan positif terpapar Virus Corona atau Covid-19.

Sebab, pemulasaraan jenazah dilakukan sendiri oleh warga dan tidak menggunakan prosedur pasien Covid-19.

Saat itu hasil swab test tenggorokan almarhum belum keluar. Warga menduga pria yang bekerja sebagai petani karet itu meninggal karena penyakit TBC.

Pria 52 tahun tersebut memang diketahui sering berobat ke dokter karena penyakit TBC yang dia derita. Warga pun tak menaruh curiga karena pihak terkait saat itu belum memberikan informasi.

Proses pemandian dan pemakaman jenazah pada Jumat (04/05/2020) lalu pun akhirnya tidak dilakukan sesuai prosedur pasien Virus Corona.

Setelah proses pemakaman selesai, warga menggelar tahlilan mendoakan almarhum. Ada sekitar 30-an orang, termasuk perangkat desa yang mengikuti tahlilan tersebut.

Warga pun waswas ketika belakangan mengetahui kabar bahwa almarhum ternyata positif Covid-19.

Hasilnya menunjukkan bahwa almarhum ternyata sudah terjangkit Virus Corona. Atas kejadian tersebut, semua peserta tahlilan berpotensi menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). “Informasinya almarhum ini sakit TB Paru dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya, warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit TB Paru,” ungkap Indramala, warga setempat, Sabtu (16/5/2020).

Adapun almarhum merupakan petani karet yang tidak mempunyai riwayat perjalanan keluar daerah. Terkait kejadian itu, warga menilai petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) lambat dalam memberikan informasi.

Apabila kejadian tersebut diinformasikan sejak awal, maka warga akan mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan. Warga pun mengaku kecewa dengan cara penanggulangan virus yang dilakukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuasin.

Sementara itu menanggapi dua kasus positif Covid-19 di Kecamatan Betung, Anggota DPRD Banyuasin Fraksi PDI Perjuangan Dapil II Jupriyadi meminta kepada gugus tugas kabupaten agar turun langsung ke lapangan mengecek kedua keluarga pasien yang terkonfirmasi Covid-19 itu.

“Saya juga minta kepada Gugus Tugas Kecamatan Betung agar bertindak secepatnya untuk memberikan penanganan yang serius kepada dua keluarga pasien tersebut. Saya juga meminta kepada dinas terkait terutama kepada dinas sosial agar memperhatikan keluarga pasien dan segera memberikan bantuan sosial kepada keluarga pasien yang meninggal,” tegasnya.

Jupriyadi mengimbau untuk masyarakat di Kecamatan Betung jangan panik, tetap waspada dan harus tetap menaati imbauan dari pemerintah.

Sementara itu M.Sobir S.Sos selaku ketua gugus tugas Kecamatan Betung mengatakan bahwa, untuk masyarakat Kampung Krawo Desa Srikembang yang sudah kontak langsung dengan almarhum, sudah didata oleh Tim Gugus Tugas Covid 19 Kec. Betung.

“Akan diambil swabnya besok oleh tim dari Provinsi yang bertempat di Kantor Desa, begitu pun untuk di Kelurahan Betung bertempat di Lesehan Sate Senen,” katanya.

Mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan dan pemakaman itu tidak naik statusnya,” ujarnya.

“Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal. Sehingga, kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini,” tegasnya.

M. Sobir juga mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Betung agar menjaga kebersihan, selalu pakai masker, tidak berkumpul dan tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19.

Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali