Aman Ramli Canangkan Kampung Patani Sumsel

Securitynews.co.id, PALEMBANG- H. Ahmad Aman Astra Ramli, putra sulung mantan Gubernur Sumsel periode 1993-1998 Letjen (Purn) H. Ramli Hasan Basri, kini tengah mencanangkan kampung petani di Sumsel.

Hal itu, menyusul terpilihnya Aman Astra sebagai Kakanwil Patani Sumsel periode 2021-2026 minggu lalu menggantikan Linda Wati Alikonang.

Kampung Patani sendiri digagas Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan membentuk 80.000 kampung petani di seluruh Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani.
”Hal yang sama juga akan dilakukan pencanangan Kampung Patani di Sumsel guna meningkatkan kesejahteraan para petani kita,” tegas Aman Ramli, Kamis (10 Juni 2021) saat gladi bersih bersama Dirut Patani Sarjan Tahir di Gedung Momea Jalan Sumpah Pemuda Palembang.

Secara nasional, peluncuran Kampung Patani ini telah dilaksanakan AHY di Desa Cimande, Jawa Barat, pada 12 Juni 2021 lalu. Dan akan menyusul nantinya akan dilaunching Kampung Patani di Ogan Ilir Sumatera Selatan; Maros Sulawesi Selatan; Ternate Maluku Utara; Malinau Kalimantan Utara, dan di Bangka Belitung.

Dengan adanya Kampung Patani ini, kata H. Ahmad Aman, maka beragam informasi dari petani arus dapat digalang. Mulai kebutuhan pupuk, hama, dan sebagainya yang menjadi kendala tanaman dapat diketahui. ”Sehingga secara cepat akan dicarikan solusi dan penanganannya. Dengan begitu hasil pertanian akan maksimal dan kesejahteraan petani pun kian meningkat,” tegasnya.

Dijelaskan, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.

Adapun model atau bentuk Kampung Patani, nantinya disesuaikan dengan kondisi agroekosistem dan kearifan lokal kawasan setempat serta memerhatikan karakteristik, kondisi sosial budaya, dan ekonomi, antara lain: Kampung Patani berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, dan Kampung Patani berbasis Koperasi dan UMKM.

Banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat. Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).

Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini nantinya menjadi sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. Adapun aspek sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup yang peduli lingkungan (green economy).

Sementara di aspek politik, penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat Kampung Patani.

“Suatu kawasan pedesaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan, perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya,” tandas H. Ahmad Aman Astra Ramli.

Laporan/Posting: Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar